
Jakarta – Harga emas dunia naik ke level tertinggi dalam lebih dari dua minggu pada perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB), didorong oleh permintaan aset safe haven setelah tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mulai berlaku ditambah data pekerjaan AS menambah ekspektasi penurunan suku bunga.
Mengutip data Yahoo Finance, Jumat, 8 Agustus 2025, harga emas spot naik 0,7 persen menjadi USD3.392,65 per ons, setelah mencapai level tertinggi sejak 23 Juli di awal sesi. Sementara harga emas berjangka AS ditutup 0,6 persen lebih tinggi di USD3.453,7.
Kenaikan harga emas karena para pedagang berbondong-bondong ke aset-aset safe haven di tengah semakin gencarnya tarif oleh Trump. Ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung dan meningkatnya ketegangan geopolitik terus menopang pasar dengan minat terhadap aset safe haven.
Tarif lebih tinggi yang diberlakukan Trump terhadap impor dari sejumlah negara mulai berlaku pada Kamis, membuat beberapa mitra dagang seperti Swiss, Brasil, dan India berebut untuk mencapai kesepakatan yang lebih baik.

Didorong ekspektasi penurunan suku bunga Fed
Diketahui, emas, yang digunakan sebagai alat penyimpan nilai selama ketidakpastian, juga cenderung berkembang pesat dalam lingkungan suku bunga rendah.
Sementara jumlah warga AS yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran naik ke titik tertinggi dalam satu bulan minggu lalu, data menunjukkan, mengisyaratkan adanya pelonggaran di pasar tenaga kerja AS. Data tersebut mendukung meningkatnya ekspektasi terhadap penurunan suku bunga Fed.
Minggu lalu, data penggajian AS yang melemah mendorong spekulasi penurunan suku bunga, dengan pasar kini memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin sebesar lebih dari 91 persen bulan depan, menurut Alat FedWatch CME Group.
Adapun, harga perak spot naik 0,7 persen menjadi USD38,11 per ons, tertinggi sejak 25 Juli. Sementara paladium naik 1,7 persen menjadi USD1.151,31 dan platinum stabil di USD1.333,93.